Rabu, 05 Oktober 2011

MASYARAKAT KOTA DAN DESA

Masyarakat merupakan sekumpulan warga yang mendiami komplek atau wilayah tertentu. Sebagai contoh, masyarakat Bekasi berarti kumpulan warga Bekasi. Dan kali ini saya menulis mengenai seluk beluk mengenai masyarakat perkotaan dan pedesaan.

   Kira-kira menurut kalian apakah masyarakat perkotaan dan pedesaan itu sama atau berbeda ?. Lalu apa yang menyebabkannya sama atau berbeda ?. Kalau berdasarkan wilayah memang tentu berbeda yaitu masyarakat perkotaan tinggal di kota dan masyarakat pedesaan tinggal di desa. Tetapi bila berdasarkan sarana dan prasarana ?. Menurut pribadi saya, memang sarana dan prasarana di kota lebih maju dan berkembang daripada di desa yang akhirnya menimbulkan perbedaan pada Sumber Daya Manusia di kota dan di desa. Mungkin kita ketahui, masyarakat kota umumnya agak sombong dan tamak dibandingkan masyarakat desa. Itu disebabkan banyak orang bekerja dan mendapatkan kesuksesannya di kota berkat kemajuan pesat dibidang teknologi dan informasi di kota sehingga membuat sebagian masyarakat kota itu cenderung sombong dan hanya memikirkan dirinya sendiri.


   Lalu bagaimana dengan masyarakat pedesaan ?. Kita ketahui umumnya masyarakat desa itu warganya rajin, tekun, ulet, hidup dengan kesederhanaan karena kita tahu pekerjaan di desa itu memang agak berbeda dengan di kota. Masih banyak masyarakat desa yang pekerjaannya menjadi petani, pekebun, peternak, peladang dan lain-lainnya. Lalu pembangunan sarana dan prasana desa memang masih belum merata sehingga kualitas Sumber Daya Manusia di desa seperti pendidikan tertinggal cukup jauh dengan di kota.


   Pendapat saya, masyarakat perkotaan dan pedesaan itu sama. Yang mungkin membedakannya salah satunya adalah sarana dan prasarana. Bila pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat membangun sarana dan prasarana secara merata dan menyeluruh di masing-masing kota dan desa, pastinya sudah tidak ada lagi ada kata perbedaan. Sudah tidak ada lagi kata "orang desa itu kampungan" lalu "orang kota itu cuma menang mewah doang" dan sebagainya.

0 komentar: