Selasa, 30 April 2013

penyebab kemiskinan di indonesia serta dampak yang ditimbulkan


Penyebab Kemiskinan di Indonesia Serta Dampak yang di Timbulkan


Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana seseorang kekurangan hal yang biasa dimiliki, dan hal yang biasa dimiliki bisa dalam beberapa aspek. Di Indonesia ini masalah kemiskinan tidak ada habisnya, bahkan angka kemiskinan terus meningkat tiap tahunnya.
hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang terjadi. seperti :
1.                  Korupsi, hal ini “menyumbangkan” banyak sekali warga miskin di Indonesia, karena bantuan yang harusnya untuk membantu masyarakat miskin malah di ambil orang yang tidak bertanggung jawab.
2.                  SDA, ini yang menyebabkan kemiskinan susah sekali berkurang. Bisa diketahui banyak SDA di Indonesia memiliki kualitas yang kurang, sehingga para SDA tidak mempunyai keahlian yang bias di gunakan untuk mendapatkan penghasilan.
3.                  Masih ada orang yang berpikir bahwa anak merupakan tabungan masa depan, dan orang yang berpikiran seperti itu memiliki banyak anak. Namun hal tersebut malahan menjadi beban ekonomi yang berat karena harus menghidupi banyak anggota keluarga.
4.                  Tingginya angka kriminalitas, banyak para kriminal yang telah di tangkap dan di penjara. Dan banyak pula dari para kriminal tersebut yang merupakan kepala rumah tangga.

Ada sebab ada akibat, begitu pula pada kemiskinan. Banyak akibat yang ditimbulkan oleh kemiskinan, seperti :
1.                  Kriminalitas, semakin banyak orang miskin maka semakin banyak pula kemiskinan yang terjadi. Masuk akal bila seorang kepala rumah tangga menghalakan segala cara untuk menghidupi keluarganya yang kelaparan.
2.                  Urbanisasi, Orang berpikir bahwa tinggal di kota besar akan mendatangkan penghasilan besar. Tapi semakin banyak orang yang datang ke kota besar maka lapangan pekerjaan yang tersedia juga akan semakin sedikit. Dan hal ini malahan akan memperparah tingkat pengagguran.
3.                  Bunuh diri, banyak orang yang putus asa karena tidak sanggup menghadapi kemiskinan, sehingga mengambil jalan pintas.

4.                  kebodohan, semakin banyak rakyat miskin maka semakin banyak juga orang yang tidak bisa mendapatkan pendidikan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI INDONESIA

1. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Produktivitas tenaga kerja rendah
3. tingkat upah yang rencah
4. distribusi pendapatan yang timpang
5. kesempatan kerja yang kurang
6. kualitas sumberdaya alam masih rendah
7. penggunaan teknologi masih kurang
8. etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
9. kultur/budaya (tradisi)
10. politik yang belum stabil
kesemua faktor tersebut di atas saling mempengaruhi, dan sulit memasrikan penyebab kemiskinan yang paling utama atau faktor mana yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung. Kesemua faktor tersebut merupakan VICIOIS CIRCLE (Lingkaran setan) dalam masalah timbulnya kemiskinan

Selasa, 02 April 2013

ruang lingkup ekonomi


Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Lingkup Ilmu Ekonomi

a. Microeconomics adalah bagian dari ilmu ekonomi yang membahas perilaku individu dalam membuat keputusan penggunaan berbagai unit ekonomi. Di sini ada perusahaan dan rumah tangga.

b. Macroeconomics adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perilaku ekonomi secara keseluruhan (economic aggregates)— akan terkait dengan income, output, employment, dan lain-lain—dalam kerangka atau skala nasional.

Macam-macam Sumber Daya
Terdapat tiga sumber daya dimana fungsinya sebagai alat pemenuh kebutuhan manusia antara lain:
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam disediakan cuma-Cuma oleh alam disekitar lingkungan kita. Sumber daya alam itu dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan manusia dan memiliki jumlah yang sangat banyak akan tetapi juga terbatas. Contoh dari sumber daya alam:

a. Tanah, tanah bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Tanah bisa digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan,tempat menggembelakan ternak. Selain itu tanah digunakan sebagai tempat tinggal kita, tempat untuk mendirikan pabrik dan bangunan lainnya. Tanah juga diperlukan untuk membangun prasarana transportasi seperti jalan dan jembatan.

b. Barang tambang
Barang tambang yaitu kekayaan yang terdapat di bumi seperti emas, perak, timah, tembaga dll.
c. Air (laut, sungai, danau)
Air sangat diperlukan oleh semua makhluk hidup. Seperti contoh air dilaut dimana merupakan tempat tinggal bagi ikan dan satwa yang lain.

d. Hutan dan isinya
Hutan memiliki peranan penting tehadap kelestarian lingkungan hidup manusia. Oleh karena itu, kelestarian hutan harus senantiasa dijaga.

e. Udara dan sinar matahari
Udara dan sinar matahari memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Udara selalu dibutuhkan makhluk hidup utnuk bernapas dan sebagainya. Sinar matahari juga bisa menghasilkan tenaga surya yang dapat menggantikan listrik dan minyak bumi.

2. Sumber Daya Manusia

Untuk memanfaatkan dan mengolah sumber daya alam diperlukannya sumber daya yang kedua yaitu manusia. Sumber daya alam yang kaya tidak akan ada artinya bila tidak ada sumber daya manusia yang mampu mengolah sumber daya alam tersebut. Sebagai contoh: para petani memanfaatkan kesuburan tanah untuk menghasilkan produk-produk pertanian. Para ahligeologi dan pekerja tambang menggali dan mengolah bahan-bahan tambang dan mineral. Nelayan mengaruni lautan untuk mencari ikan. Ahli meteorologi diperlukan antara lainuntuk menganalisis perkembangan cuaca.
3. Sumber daya Modal atau Capital
Terkadang sumber daya manusia saja tidak cukup untuk memanfaatkan dan mengeksploitasi sumber daya alam. Maka dari itu diperlukan sumber daya modal atau kapital yang diperlukan agar manusia bisa menghasilkan berbagai macam barang dan jasa dengan cepat dan efisien. Sebagai contoh; untuk membuat kain diperlukan mesin pemintal. Dengan mesin pemintal, kain dapat diproduksi dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.
Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia sangat banyak dan beragam. Sementara sumber daya untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia, yaitu sumber daya alam, manusia dan modal.

Wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Pengertian Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang signifikan dan sumber daya yang diperlukan.
Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai "orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.
Sedangkan, Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan.
Persamaannya dari pengertian - pengertian tersebut yaitu wirausahawan memiliki dan mampu berpikir kreatif-imajinatif, melihat peluang dan membuat bisnis baru.
Seorang wirausahawan adalah seorang manajer, tetapi melakukan kegiatan tambahan yang tidak dilakukan semua manajer. Manajer bekerja dalam hierarki manajemen yang lebih formal, dengan kewenangan dan tanggung jawab yang didefinisikan secara jelas sedangkan pengusaha menggunakan jaringan daripada dari kewenangan formal.

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dankonsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan, hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

hubungan ekonomi dengan pendidikan


Hubungan pendidikan dengan perekonomian sangatlah berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Baik secara lansung maupun tak langsung, banyak orang menyadari akan hal tersebut.. untuk itu, perlu adanya usaha merubah paradigma seseorang untuk mengubah pandangan manusia akan pendidikan. Pendidikan bukanlah suatu konsumsi atau pembiayaan yang harus dihindari. Namun, pendidikan hendaknya dianggap sebagai investasi yang harus dikeluarkan yang manfaatnya dalam jangka panjang baru dapat dirasakan.
Jika dilihat dari sudut pandang makro, sumber daya manusia yang tinggi dalam suatu Negara akan memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan. Pembangunan tidak akan berjalan dengan lancer apabila tidak tersedianya sumber daya manusia yang mumpuni. Untuk membentuk SDM yang baik, dibutuhkan adanya pendidikan yang baik. Baik secara teoritik, maupun dalam prakteknya.
Ahli-ahli ekonomi mengembangkan teori pembangunan yang didasari kepada kapasitas produksi tenaga manusia di dalam proses pembangunan, yang kemudian dikenal dengan istilah Invesment in Human Capital. Teori ini didasari pertimbangan bahwa cara yang paling efisien dalam melakukan pembangunan nasional suatu negara
terletak pada peningkatan kemampuan masyarakatnya. Selain itu faktor utama yang mendukung pembangunan adalah pendidikan masyarakat. Teori human capital mengasumsikan bahwa pendidikan formal merupakan instrumen terpenting untuk menghasilkan masyarakat yang memiliki produktifitas yang tinggi.
Untuk itu, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi memiliki dua syarat. Agar dapat berjalan. Adanya pemanfaatan teknologi yang baik oleh manusia yang didukun oleh sumber daya manusia yang baik secara efisien.
Sumber daya manusia seperti itu dihasilkan melalui proses pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan teori human capital percaya bahwa investasi dalam pendidikan sebagai investasi dalam meningkatkan produktivitas masyarakat. Asumsi dasar yang melandasi keharusan adanya hubungan pendidikan dengan penyiapan tenaga kerja adalah bahwa pendidikan diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan dan pengatahuan untuk bekerja. Dengan kata lain, pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga yang siap bekerja. Namun demikian pada kenyataannya tingat pengangguran di hampir seluruh negara bertambah sekitar 2 % setiap tahunnya (World Bank:1980)
Terjadinya pengangguran bukan disebabkan tidak berhasilnya proses
pendidikan, namun pendidikan tidak selalu harus menghasilkan lulusan dengan jenis pekerjaan tertentu. Sekolah memang dapat menghasilkan tenaga kerja dengan keterampilan tertentu, tetapi sekolah bukan satu-satunya tempat dimana keterampilan itu dapat dicapai. Terdapat berbagai macam faktor untuk mengukur bagaimana pertumbuhan
ekonomi diukur dengan baik. Diantara ukuran-ukuran tersebut, diantaranya:
1. Pendapatan per-kapita
2. Perubahanpeta ketenagakerjaan dari pertanian ke industri
3. Konsumsi energi atau pemakaian barang berteknologi tinggi seperti mobil,
telepon, televisi Dengan demikian kriteria untuk menilai keberhasilan
pembangunan:
4. Peningkatan dalam efisiensi sistem produksi masyarakat yang diukur dengan
GDP dan GNP.
5. Kepuasaan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,
6. Pencapaian tujuan-tujuan oleh berbagai kelompok dalam masyarakat, yang dikaitkan dengan penggunakan sumber daya yang terbatas. Pola keterkaitan antara pendidikan dan pembangunan berbeda sesuai dengan karakteristik khas setiap negara.
Secara ringkas tampak berikut ini. 1. Negara Kapitalis vs Negara Sosialis.
Ekonomi di negara kapitalis mengasumsikan bahwa model produksinya bebas dari intervensi pemerintah dan mensyaratkan adanya kompetisi terbuka di dalam pemasaran. Hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi sangat erat dan pendidikan merupakan suatu hal yang diperlukan. Ekonomi di negara sosialis, memiliki konteks yang
berbeda dalam mengitepretasikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Pemerintah memiliki peranan di dalam mengontrol jalannya proses produksi dan pemasaran. Kaitan antara pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan seolah tidak terlihat karena pembangunan sangat diatur oleh negara, bukan ditentukan oleh masingmasing
warga negara. 2. Negara Industri vs Non-Industri. Di Amerika Serikat yang sudah maju, persentase pekerja yang bekerja di sektor industri sebesar 33 % dan di bidang jasa/service sebesar 66 %. Di Meksiko persentase di sector yang sama adalah 23 % dan 33 %. Di negara maju, penduduknya memiliki pendapatan perkapita yang lebih tinggi,
pemakaian teknologi yang canggih, konsumsi energi yang lebih besar dibandingkan negara kurang berkembang.
Di negara maju memiliki akumulasi modal yang lebih besar, sebagai akibat dari kelebihan pendapatan setelah dikurangi kebutuhan konsumsi, sehingga jumlah tabungan semakin lebih besar dan pada akhirnya akan diinvestasikan lagi pada sistem ekonomi yang telah berjalan. Hubungan antara pendidikan dan pembangunan di negara maju sangat jelas dilihat dari adanya perubahan karakteristik individu yang berkaitan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Di negara nonindustri, perekonomiannya sangat tergantung kepada sektor pertanian sehingga persentase tenaga kerjanya lebih
banyak yang bekerja di sektor non-industri. Jelas bagaimana pentingnya analisis kontribusi pendidikan dalam pembangunan. Salah satu alasan banyaknya kontroversi tentang kaitan antara pembangunan dan pendidikan disebabkan karena sedikit sekali kebijakan pendidikan yang dimonitor benar-benar dan juga dievaluasi hasilnya.
Analisis terhadap pendidikan biasanya bersifat ex-post fakto, artinya data diperoleh dari kejadian-kejadian yang telah lampau. Sebenarnya konsep bagaimana pendidikan itu harus dievaluasi harus dikembangkan sejak tujuannya ditetapkan.
dengan memperhatikan kerangka berpikirnya dan metodologinya. Metode yang sering dipakai dalam penelitian evaluasi adalahl linear regresion and the educational production. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk membicarakan lebih lanjut kontribusi pendidikan terhadap pembangunan harus ditemukan kriteria-kriteria atau ukuran-ukuran
pertumbuhan atau hasil pembangunan.